Pendahuluan
Perkembangan konsep dan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian penting dari konsep Human Capital. Konsep dan strategi pengembangan SDM merupakan bagian terintegrasi dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) dari konsep human capital. oleh para pakar SDM dan hasil penelitian-penelitian di perguruan tinggi sudah banyak bisa ditemukan di rak-rak dan lemari ilmiah. Pengembangan SDM memiliki tujuan yang sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi/perusahaan itu sendiri. Menurut Mangkuprawira (2004) pengembangan sumber daya manusia jangka panjang, sebagai perbedaan dari pelatihan untuk pekerjaan yang spesifik, merupakan bagian penting departemen SDM.
Secara umum tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk menghasilkan kerangka kerja yang bertalian secara logis dan komprehensif. Tujuan ini dalam rangka mengembangkan lingkungan dimana karyawan dimotivasi untuk belajar dan berkembang (Sedarmayanti, 2009). Aktivitas pengembangan sumber daya manusia termasuk didalamnya program pelatihan baik tradisional atau modern, sesungguhnya berfokus pada mengembangkan model intelektual dan mempromosikan pembelajaran organisasi, tim dan individu. Pengembangan sumber daya manusia secara lebih luas tidak hanya sebatas persoalan internal SDM organisasi itu sendiri (pengetahuan, kemampuan, sikap, tanggung jawab), namun juga terkait dengan persoalan eksternal organisasi (lingkungan organisasi dan masyarakat). Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang muncul karena: (1) pengetahuan SDM organisasi yang perlu pemutakhiran, (2) perkembangan masyarakat yang dinamis dan selalu mengalami pergeseran paradigma dan nilai-nilai tertentu, (3) persamaan hak mendapatkan pekerjaan, (4) kemungkinan perpindahan pegawai yang merupakan kenyataan dalam kehidupan organisasional (Sembiring, 2016).
Di dalam perusahaan, baik perusahaan yang menawarkan industri maupun jasa harus memiliki manajemen sumber daya manusia yang bagus di dalam perusahaannya, manajemen sumber daya manusia berperan penting di dalam keberlangsungan sumber daya manusia di dalam perusahaan dimana salah satu gunanya meningkatkan kinerja maupun untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dengan lancar (Kambey, 2010). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia dapat diawali dengan adanya perencanan mengenai cara meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki organisasi agar mampu berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kemampuan kerja, keterampilan kerja dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi. Salah satu konsep dan strategi pendekatan yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan SDM tersebut adalah konsep belajar Pumping-HR Tree Model.
- Konsep Pumping-HR Tree Model Pengembangan Sumber Daya Manusia
Model pohon merupakan model yang bersumber dari Al-Qur’an, yang merupakan istilah penulis dalam mengaplikasikan surat Ibrahim (14) ayat 24-25 tentang perumpamaan yang baik seperti pohon yang baik. Pohon yang baik terdiri dari akar yang kuat, batang yang bertumbuh dan buah/daun yang bermanfaat serta dihasilkan secara terus menerus. Secara jelas model tersebut seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Model Pohon (QS. 14:24-25)
Menurut Prahalad and Hamel (2003) Perusahaan seperti layaknya sebuah pohon yang tumbuh dari akarnya (Gambar 2). Produk inti dipelihara oleh kompetensi dan menimbulkan unit bisnis, yang buahnya adalah produk akhir. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui apa saja kompetensi yang dimiliki sekarang dan terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya agar bisa terus tumbuh dan berkembang.
Gambar 2. Kompetensi sebagai akar keunggulan kompetitif
Source: Prahalad dan Hamel, 2003
Model pohon merupakan model yang dikembangkan penulis sebagai konsep belajar, pengembangan diri, profesi dan karir yang disebut dengan pumping model (dirjen Haki RI, 2011). Untuk pengembangan SDM penulis kemudian menyebutnya sebagai Pumping-HR Tree Model. Struktur Pumping-HR Tree Model mengikuti analogi model pohon. Akar yang kuat dalam manajemen SDM disebut Pumping Principle. Batang yang tumbuh dalam manajemen SDM disebut Pumping Competency. Buah/daun yang bermanfaat yang meng-hasilkan terus menerus, dalam manajemen SDM disebut Pumping Action (Ramly, 2019).
Pumping-HR Tree Model merupakan konsep pembelajaran yang digunakan dalam program pelatihan dan pengembangan SDM sebagai model pendekatan pembelajaran. Pumping-HR Tree Model merupakan karya intelektual penulis yang telah teruji dalam program pelatihan selama 10 tahun sejak tahun 2004. Pumping-HR Tree Model ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No Haki: IDM000427876, tanggal 15 Agustus 2011 Kerangka, struktur, dan komponen konsep pembelajaran model pemompaan seperti pada gambar di bawah ini (Gambar 3)
Gambar 3. Konsep Pengembangan SDM Pumping-HR Tree Model
Source: Ramly & Tanjung, (2021)
Konsep Pumping-HR Tree model terdiri 3 komponen dasar yang difungsikan sebagai akar, batang dan buah/daun dari cara pohon yang baik bertumbuh. Menurut Ramly (2016) tiga komponen tersebut adalah (1) pumping principle, (2) pumping competency, dan (3) pumping action. Pumping principle merupakan fondasi dari pengembangan SDM yang berfungsi menguatkan seperti akar dari pohon yang baik. Pumping competency merupakan tiang pancang dari pengembangan SDM yang berfungsi menumbuhkan/mengembangkan seperti batang dari pohon yang baik. Pumping action merupakan aktifitas, prestasi/karya, perilaku dalam bekerja atau ouput dari pengembangan SDM yang berfungsi menghasilkan karya-karya/perilaku yang bermanfaat dan menunjang kesuksesan profesi.
Menurut Ramly dan Tanjung (2021) aplikasi Pumping-HR Tree model dalam organisasi/perusahaan memiliki tiga komponen penting yang menjadi perhatian utama dalam pengembangan SDM, yakni (1) spirituality yang berfungsi sebagai akar (root), (2) competency yang berfungsi sebagai tiang/batang (trunk), dan (3) personality yang berfungsi sebagai buah/daun (fruit/leaf). Secara struktur pengembangan SDM dalam organisasi/perusahaan yang bertujuan pencapaian kinerja organisasi secara optimal, maka tiga komponen tersebut harus mendapat perhatian utama. Sesuai dengan perumpamaan dari pohon tersebut, maka hal yang paling utama yang berfungsi sebagai fondasi (akar) kinerja SDM adalah penguatan spirituality, melalui penguatan visi-misi, nilai-nilai (values), budaya (culture), makna (meaning) dalam bekerja. Komponen kedua yang berfungsi sebagai batang/tiang sukses SDM adalah pengembangan competency, melalui pengembangan tiga personal mastery (vision, leadership dan management), dan pengembangan tiga profession mastery (knowledge power, motivation, dan profesionalitas kerja). Komponen ketiga yang berfungsi sebagai buah/daun adalah praktek personality, melalui 5 langkah aksi sukses, yakni (1) membuat pernyataan (statement) kesuksesan, (2) melakukan langkah perubahan personality diri dalam human relation dan working with zero defect, (3) aksi self controlling, (4) aksi networking-collaboration, dan (5) praktek sebagai pembelajar dengan self continuous improvement .
Komponen penting tersebut bila distrukturkan dalam komponen penting dari pohon adalah seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Komponen Penting Pengembangan SDM Bebasis Pumping-HR Tree Model
Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketiga komponen tersebut secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Tetapi menurut konsep Pumping-HR Tree Model ketiga komponen tersebut haruslah diperlakukan dan diperhatikan sesuai proporsi kebutuhannnya. Hasil evaluasi oleh Ramly (2019) menunjukkan bahwa (1) pengaruh pumping principle terhadap kesuksesan adalah 82,4 persen, (2) pengaruh pumping competency terhadap kesuksesan adalah 78,8 persen, dan (3) pengaruh pumping action terhadap kesuksesan adalah 81,8 persen.
Tiga komponen tersebut secara struktur menggambarkan bahwa akar dari kinerja karyawan adalah spirituality, tiang/batang dari kinerja adalah competency, dan buah/daun kinerja adalah personality. Olehkarena itu bila ingin mengoptimalkan pencapaian terbaik kinerja karyawan, manajer harus memperhatikan tiga komponen tersebut dan mengelola nya dengan baik. Pengelolaan karyawan pada tiga komponen tersebut merupakan salah satu strategi implementasi konsep Pumping-HR Tree Model dalam rangka pencapaian kinerja.
- Strategi Implementasi Konsep Pumping-HR Tree Model
Strategi merupakan aksi yang telah diformulasikan untuk tujuan tertentu yang ingin dicapai. Strategi merupakan turunan dari sebuah konsep atau model. Menurut Mangkuprawira (2004) strategi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut (David, 2016) formulasi Strategi meliputi pengembangan visi serta misi, mengidentifikasi kesempatan dan ancaman eksternal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang, memulai strategi alternatif serta memilih strategi khusus buat dicapai. Manajemen strategis adalah tentang mengelola masa depan, dan perumusan strategi yang efektif sangat penting, karena mengarahkan perhatian dan tindakan organisasi, bahkan jika dalam beberapa kasus strategi yang diterapkan sebenarnya dapat sangat berbeda dari apa yang awalnya dimaksudkan, direncanakan atau dipikirkan (Setiawati, Fachrial, & Widia, 2020).
Strategi implementasi konsep Pumping-HR tree Model merupakan formulasi konsep menjadi aksi dan penerapan model pada pengembangan kualitas sumber daya manusia baik secara individu maupun organisasi. Formulasi strategi dan pengembangan sumberdaya manusia konsep Pumping-HR Tree Model dapat dikelompokkan dalam 3 formulasi utama, yaitu (1) pumping principle, (2) pumping competency dan (3) pumping action. Strategi pumping principle dalam pengembangan sumberdaya manusia adalah strategi penguatan prinsip (akar) dari SDM organisasi. Strategi pumping competency merupakan strategi pengembangan kemampuan SDM untuk menjadi kompeten. Sedangkan strategi pumping action merupakan strategi pengembangan tindakan dan perilaku SDM yang mendukung prestasi dan kesuksesan.
Secara sepesifik implementasi strategi konsep Pumping-HR Tree Model yang di kelompokkan dalam tiga formulasi utama adalah seperti terlihat dalam Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Formulasi Strategi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Konsep Pumping-HR Tree Model
Strategi Pumping Principle | Strategi Pumping Competency | Strategi Pumping Action |
Penguatan Belief SystemPenguatan Self Awareness process Penguatan Core ValuesPenguatan Personality | Pengembangan VisiPengembangan MotivasiPengembangan leadershipPengembangan knowledge powerPengembangan Self ManagementPengembangan Profesionalitas | Aksi success statement Aksi Personality Change Aksi Self Controlling Aksi sinergic-collaborationAksi Self Continuous Improvement |
Source: Ramly, 2019 (telah diolah)
Strategi Pumping Principle
Merupakan strategi implementasi pengembangan SDM berbasis Pumping-HR Tree Model dengan fokus pada pengembangan empat prinsip atau akar sukses manusia. Empat prinsip penting dalam Pumping principle bagi pengembangan sumberdaya manusia berkualitas tersebut, dapat diimplementasikan sebagai berikut:
- Penguatan Belief System. Menguatkan keyakinan SDM pada diri sendiri, pekerjaan yang dilakukan, dan kesuksesan di masa yang akan datang sebagai hasil energi positif, ikhtiar dan kasih sayang Allah pada hamba-hamba NYA yang yakin.
- Penguatan Self Awareness process. Menguatkan kesadaran diri dan pekerjaan yang dilakukan dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas.
- Penguatan Core Values. Menguatkan nilai-nilai (values) dalam bekerja, yakni mengedepankan kejujuran, disiplin, pribadi layak dipercaya, dan memiliki interpersonal skill yang baik, dan
- Penguatan Personality. Menguatkan personality diri dan bekerja sesuai talenta atau pashion yang dimiliki.
Strategi Pumping Competency
Merupakan strategi implementasi pengembangan SDM berbasis Pumping-HR Tree Model dengan fokus pada pengembangan enam kompetensi dasar sukses manusia. Enam kompetensi (softskill) utama dalam Pumping Competency bagi pengembangan sumberdaya manusia berkualitas tersebut, dapat diimplementasikan sebagai berikut:
- Pengembangan Visi. Setiap karyawan harus memiliki visi pribadi dalam bekerja yang mendukung visi organisasi/perusahaan.
- Pengembangan Motivasi. Memiliki motivasi kuat untuk sukses yang bersifat tobe.
- Pengembangan Leadership. Memiliki jiwa kepemimpinan diri sebagai followership dalam bekerja, dengan kemampuan mengelola aktifitas dan pekerjaan sesuai KPI atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kinerja.
- Pengembangan Knowledge Power. Sumber daya manusia (karyawan) harus memiliki pengetahuan memadai terhadap pekerjaan yang dilakukan
- Pengembangan Self Management. Sumber daya manusia harus memiliki kemampuan mengelola diri dan pekerjaan yang dilakukan.
- Pengembangan Profesionalitas. Sumber daya manusia harus memiliki experience dan profesionalitas yang sesuai pekerjaannya.
Stretegi Pumping Action
Merupakan strategi implementasi pengembangan SDM berbasis Pumping-HR Tree Model dengan fokus pada praktek lima langkah aksi sukses manusia. Lima langkah aksi (softskill) utama dalam Pumping Action bagi pengembangan sumberdaya manusia berkualitas tersebut, dapat diimplementasikan sebagai berikut:
- Success Statement. Karyawan (SDM) harus membuat pernyataan sukses, berupa target-target pekerjaan yang akan dilakukan.
- Personality Change. Karyawan (SDM) harus selalu mengevaluasi diri untuk melakukan perubahan perilaku dan menguatkan karakter diri dalam pekerjaan.
- Self Controlling. Karyawan (SDM) harus selalu mempraktekkan pengendalian emosi, amarah, panik dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan.
- Sinergic-Collaboration. Karyawan (MSDM) harus selalu membangun sinergi dan kolaborasi sukses dengan tim kerja dan stakeholder dalam pekerjaan.
- Self Continuous Improvement. Karyawan (SDM) harus terus bekerja, terus memperbaiki diri, terus membangun harapan, terus berprestasi, terus berdoa.